08 Oktober 2011

PEMETAAN FIKIRAN

Mind Mapping Sebuah Metode Kreatif dan Efektif
dalam Memaksimalkan Kerja Otak

By: Nining Dwirosanti, S.Psi, M.Si

Akses : 8/10/2011

Apa itu Mind Mapping?
Mind Mapping ‘peta pikiran’ merupakan sarana bagi kita untuk mengembangkan potensi otak dengan maksimal. Setiap hari jutaan orang di dunia menggunakan Peta Pikiran ini untuk membantu mereka dalam pekerjaannya. Ada yang menggunakannya untuk kepentingan menyusun perencanaan yang lebih baik atau menjadi narasumber yang lebih percaya diri. Ada juga yang menggunakan peta pikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang lebih besar.

Otak memiliki dua belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Menurut Roger Sperry, belahan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan belahan otak kanan. Otak kiri adalah otak rasional, dan otak kanan adalah otak imajinatif.

Sumber Gbr.: www.id.wikipedia.org/areabroca
Belahan otak kiri memiliki kelebihan dalam kata-kata, logika, angka, sekuens, lineralitas, analisis, dan daftar. Otak kanan memiliki keunggulan dalam ritme, kesadaran, imajinasi, mengkhayal, warna, dan dimensi.

Ketika kita membuat suatu catatan dengan format standar, yang berupa kata-kata, atau angka saja maka kita hanya menggunakan setengah dari kemampuan otak yang sangat menakjubkan. Mind map akan membantu kita menggunakan kedua belah otak. Interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas, lainnya adalah kemudahan dalam mengingat (terapi bagus buat yang suka lupa).

Menurut Tony Buzan sebagai penemu, Mind Mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak . Peta pikiran juga merupakan cara mencatat yang kreatif, efektikf, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.

Menurut Hernowo, peta pikiran juga merupakan alat berpikir yang sangat efektif karena ia memberi peluang kepada kita untuk membuat garis besar tentang berbagai gagasan pokok (main ideas) dan menyebabkan kita melihat secara jelas dan cepat bagaimana berbagai gagasan tadi saling berhubungan dan berkaitan.

Konsep peta pikiran yang biasa disebut juga peta kognitif didasarkan pada cara kerja otak dalam menyimpan informasi. Hal ini ditunjukkan hasil penelitian bahwa otak tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi, melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Melalui fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa bila cara kerja menyimpan informasi yang kita lakukan seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar akan menjadi semakih mudah. Oleh karena itu, Peta Pikiran merupakan peta atau rute yang hebat bagi ingatan, memungkingkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional.

Umumnya peta pikiran mempunyai kesamaan, yaitu menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari pusat, semua menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Sementara sifat dari peta pikiran atau peta kognitif berubah sesuai dengan perkembangan pemahaman seseorang.
Peranan Peta Pikiran

Cara kerja peta pikiran melibatkan kedua sisi otak. Peta pikiran menggunakan tampilan visualisasi gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, logika (wilayah otak kiri). Sebagaimana dikatakan Tony Buzan, ada beberapa kerja otak yang dapat mendorong sinergis dan asosiasi.

Dengan peta pikiran yang dihasilkan mendorong ke arah sinergis, yaitu dengan cara menumbuhkan cabang ke luar untuk membantu anak-anak cabang lain mendorong untuk menciptakan lebih banyak ide dari setiap pikiran yang ditambahkan ke dalam peta pikiran.

Peta pikiran ternyata membantu otak dalam membuat suatu loncatan pengertian dan imajinasi yang tinggi melalui asosiasi. Hal ini tidak akan terjadi bila kita hanya membuat daftar sederhana tentang sebuah gagasan yang tercatat dalam sebuah kartu atau lembar-lembar kertas. Bahkan bila ide dalam jumlah yang sama seperti jika kita membuat peta pikiran. Ini akan jauh berbeda tingkat imaginasi dan asosiasi bila kita mengunakan peta pikiran. Peta pikiran akan mencapai tingkat yang lebih baik dan lebih sistematis dalam menjabarkan ide-ide tadi.

Pelibatan peta pikiran yang semakin sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, maka semakin mudahlah kita melibatkan kedua sisi otak. Perlu diingat semakin sering kita mengulang sesuatu, semakin mudah kita melakukannya.
Tony Buzan mengatakan bahwa peta pikiran dapat membantu kita dalam banyak hal di antaranya: 1) merencanakan, 2) berkomunikasi, 3) menjadi lebih kreatif, 4) menyelesaikan masalah, 5) memusatkan perhatian, 6) menyusun dan menjelaskan pikiran-pikian, 7) mengingat dengan lebih baik 8) belajar lebih cepat dan efisien, dan 9) melatih “gambar keseluruhan”.

Sementara itu, Michael Michaliko dalam buku Cracking Creative Mind Mapping mengatakan bahwa peran peta pikiran di antaranya: 1) Mengaktifkan seluruh otak, 2) Membereskan akal dari kekusutan mental, 3)Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan, 4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, 5)Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, dan 6) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita dalam membandingkan.

Menurut Wycoff, peta pikiran berperan penting dalam pengembangan diri, yaitu: 1) Dalam bidang penulisan. Peta pikiran dapat membantu seorang pengarang dalam menggali tokoh novel baru atau mendobrak rintangan-rintangan menulis sehingga kegiatan menulis dapat dilangsungkan secara cepat, mudah, dan mengalir.2) Dalam bidang menajemen proyek. Peta pikiran membantu seseorang memecahkan suatu proyek menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian dapat terawasi secara detail. 3)Memperkaya kegiatan brainstorming baik dilakukan secara individu maupun kelompok, cocok dengan teknik peta pikiran.4)Untuk mengefektifkan rapat. Peta pikiran menjadikan waktu rapat lebih efektif dan produktif. 5)Untuk menyusun daftar tugas. Peta pikiran akan dapat membantu kita membuat daftar tugas yang memotivasi.6)Untuk melakukan presentasi yang dinamis. Dengan peta pikiran, materi presentasi akan dapat diingat lebih mudah dan membuat para pendengar presentasi mendapatkan materi yang kaya dan bervariasi. 7)Untuk membuat catatan yang memberdayakan diri. Metode pencatatan peta pikiran yang menggabungkan teks dan gambar akan membantu seseorang dalam mengelola informasi, menambahkan kaitan dan asosiasi, serta menjadikan informasi lebih bertahan lama dalam ingatan. 8)Untuk mengenali diri. Apabila seseorang dapat membiasakan diri menggunakan peta pikiran dalam bidangnya, dia akan dibawa masuk dalam ke inner-self nya.


Penggunaan Mind Mapping
Berikut ini beberapa contoh mind mapping yang telah digambarkan untuk beberapa jenis tujuan.
Workshop Overviews

Mind Mapping for Business
Overview of the one day Mind Mapping for Business workshop run by Buzan licensed instructors.
Workshop Overviews

Accelerated Learning
Overview of two day workshop, Accelerated Learning for Trainers.

New Ways of Thinking - Short Presentation
Short presentation introducing the brain, memory and Mind Mapping
Creative Thinking

Six Thinking Hats
Find more information about Edward de Bono's Six Thinking Hats course please click here

Exploring/Attacking Problems - things you may want to include
Some ideas for getting started when using Mind Maps to aid problem solving

SCAMPER
This is a way of challenging, in a structured way, all aspects of a product, service, process or situation.

Questions
A simple way to increase understanding and perspectives is to ask questions

Presentation on Elements of Creativity

We use this on several of our courses. The tutor does a short verbal presentation which the delegates Mind Map.
Book Summaries

Effective Innovation - John Adair
An overview of the key points and learning from the book.

Orbiting the Giant Hairball - Gordon MacKenzie
An overview of the key points and learning from the book.
General

About Illumine Mind Map. Hand Drawn by Artist Paul Forman. Paul is an illustrator and his website is http://www.mindmaps.moonfruit.com

A guide to Golf Improvement
A Mind Map summarising the life of the great scientist Marie Curie

This is a Mind Map of a lecture by Professor Susan Greenfield, the emiment neuroscientist.
If you would like to see the full transcript of the 6000 word lecture click here.

This is a Mind Map® of William Shakespeare's life, to read the text the mind map was created from click here.
Plan for a Business Trip

An example of a well structured Mind Map prepared for planning a business trip.
Summary of key learning points from an interviewing skills course

Notes handed to delegates at the end of the course.


Uses of Mind Maps
A summary of some of the many uses of Mind Maps
The top map is hand drawn and the bottom map is an updated version created on Buzan's iMindMap™ software.

Principles of Mind Maps
An overview of the key "laws" of Mind Mapping, all of which aim to maximise the usefulness of the technique.

What is Happiness?
A personal exploration of the subject by Paul Foreman who sent us this fantastic Mind Map. Paul is an illustrator and his website is http://www.mindmaps.moonfruit.com


Preparation for telephone negotiation - booking advertising space

A quick Mind Map prepared in advance of making the telephone call. During the call, the responses were added to the various branches and any other points were also captured.
Sumber : www.mind-mapping.co.uk/assets/examples

Langkah Membuat Peta Pikiran
Menurut Tony Buzan ada tujuh langkah membuat peta pikiran, diantaranya sebagai berikut.
1. Mulai dari bagian Tengah kertas kosong yang sisinya panjang diletakan mendatar. Alasan, karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebarkan ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral Anda. Alasan, karena gambar bermaksa seribu kta dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
3. Gunakan warna. Alasan, karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Peta Pikiran lebih hidup, menambah energi kepada Pemikiran Kreatif, dan menyenangkan.
4. Hubungkan Cabang-Cabang Uama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Alasan, karena otak bekerja menurut asosiai. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
5. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan mementapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dencan cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang dan ranting yang lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik.
6. Buatlah garis hubung yang Melengkung, bukan garis lurus. Alasan, karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
7. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Alasan, karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan flesibilitas kepada Peta Pikiran. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan cenderung menghambat efek pemicu ini. Peta pikiran memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi jarinya bekerja.
8. Gunakan gambar. Alasan, karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermaksa seribu kata. Jika bila kita hanya mempunyai 10 gambar di dalam Peta Pikiran kita, Peta Pkiran kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan.